Carstenz Pyramide
Nama Cartensz diambil dari penemunya yaitu seorang pelaut asal Belanda, John Carstensz
yang menyaksikan adanya puncak gunung yang tertutup oleh Es di negara
ekuator. Tidak ada yang percaya dengan pernyataan nya tersebut. John Carstensz adalah orang eropa pertama yang menyaksikan puncak Cartesz dengan mata kepalanya sendiri.
Orang
Indonesia menyebutnya dengan Puncak Jaya, walaupun sebenarnya Puncak
Jaya bukan merupakan puncak tertinggi dari Carstensz itu sendiri. Puncak
jaya adalah salah satu puncak yang dianggap tertinggi yang ada di
pegunungan Jaya Wijaya
Ada beberpa perbedaan pendapat mengenai ketinggian puncak Carstensz Pyramid ini. Ada yang menyatakan bahwa ketinggiannya adalah 4884 m (16023 feet, bebrapa sumber menyebutnya dengan 16013 feet ), ada pula yang meyatakan bahwa ketinggiannya adalah 5030 meters (16503 ft). Australian navigational air maps
menyatakan bahwa ketinggiannya adalah 16503 feet (5030 meters). Entah
yang mana yang benar, namun yang pasti adalah bahwa puncak Carstensz
Pyramid ini merupakan puncak tertinggi di Indonesia, bahkan di Australia
dan Oceania.
Puncak Jaya (Carstensz Pyramid, 4884 m, 16023 ft), Puncak Mandala
(4640m, 15223 ft), dan Puncak Trikora (4730m, 15518 ft), adalah tiga
puncak utama yang terkenal dia pegunungan papua barat. Carstensz Pyramid
dalah puncak yang tertinggi, ketiga puncak tersebut terletak di bagian
barat dari pegunungan Jayawijaya.Dari ketiga puncak diatas, hanya
Carstensz Pyramid yang selalu diselimuti salju. Lalu darimanakah
datangnya salju yang ada da puncak Carstensz ini, yang notabene berada
di Indonesia, yang merupakan Negara ekuator? Hal ini memang suatu
keadaan yang tidak biasa. Salah satu alasan logis nya adalah adanya
badai salju tropis yang kadang akan membawa salju pada suatu tempat
diatas ketinggian 4000 m. Puncak Jaya ini (4884 m) adalah salah satu
persinggahan salju yang dibawa oleh badai tersebut
Ada 3 rute utama untuk mencapai puncak Caratensz ini. Yang pertama biasa disebut dengan rute Harrer (Harrer’s Route).
Rute ini merupakan rute yang paling mudah untuk dilewati. Meskipun
mudah, tidak berarti segalanya akan mudah dalam menaklukkan puncak Jaya
ini.
Harrer’s route
menempuh perjalanan untuk naik dan turun sekitar 12 sampai 15 jam.
Tingkat kesulitannya berkisar antara 3-4 standar UIIA. Kesulitan yang
ada dalam menempuh rute ini adalah ketika berada di bawah puncak jaya.
Kemiringan tebing yang curam, sampai dengan 10-15 derajat setinggi
kira-kira 80 meter, membutuhkan ekstra kehati-hatian. Standar UIIA
menytakan bahwa kesulitan dalam hal ini adalah 5-5+. Pengalaman
dannpengetahuan yang cukup dalam hal climbing merupakan bekal utama.
Bebatuannya cukup kuat dan tidak mudah longsor/lepas. Kesulitan yang
akan dihadapi akan lebih besar lagi ketika mencapai bebatuan yang
bergerigi dengan overhang wall yang berkisar 10 meter, dengan
tingkat kesulitan 6-7+ satandar UIIA. Bagi pendaki pemula hal ini bisa
diatasi dengan menggunakan Jumar sebagai alat bantu nya.
Rute yang kedua adalah East Ridge.
Rute ini merupakan pertengahan antara rute Harrer dan rute yang paling
sulit. Jalan yang ditempuh akan lebih jauh dan tentunya juga akan lebih
lama.
Rute yang ketiga adalah American Direct.
Rute ini merupakan rute yang akan menempuh perjalanan langsung ke
puncak. Rute ini memerlukan skill, pengalaman, dan juga pengetahuan yang
memadai tentang Climbing. Yang terburuk dari rute ini adalah,
tingkat kesulitan yang semakin tinggi ketika mendekati puncak, yaitu
tebing yang curam, dinding dari puncak Cartensz.
Jika beruntung, dari Puncak Jaya (Cartensz Pyramid),
anda akan dapat menyaksikan laut. Jika tidak, maka anda hanya dapat
menyaksikan lokasi tambang emas, dan juga hutan di sekitar pegunungan
Jayawijaya